tag:blogger.com,1999:blog-62469046482100444372024-02-20T07:39:25.530+07:00It can happeneVerythinG..Nur Jihanhttp://www.blogger.com/profile/00137689923184081792noreply@blogger.comBlogger18125tag:blogger.com,1999:blog-6246904648210044437.post-52937177532374571922011-01-05T09:49:00.002+07:002011-01-09T08:04:16.075+07:00Tinju Antarkan Chika Nakamura Menemukan Islam di Benua Amerika<div id="submenu" style="color: #4c1130; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"></div><div class="judul-brita" style="color: #4c1130; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span class="date" style="font-size: small;"></span></div><div style="color: #4c1130; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><div align="right" class="changefont"><span style="font-size: small;"> <a href="http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/11/01/05/156553-tinu-antarkan-chika-nakamura-menemukan-islam-di-benua-amerika#" rel="large"><br />
</a></span> </div></div><div class="arial13" style="color: #4c1130; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><div class="img-detail-berita"><div style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-size: small;"><img alt="Tinju Antarkan Chika Nakamura Menemukan Islam di Benua Amerika" height="231" src="http://static.republika.co.id/images/chika_nakamura_110105072623.jpg" title="Chika Nakamura" width="320" /></span></div><div class="img-source"><span style="font-size: small;">.</span></div><div><span style="font-size: small;"><br />
</span></div></div><div class="img-detail-berita"><span style="font-size: small;">WASHINGTON--Sehelai pashmina berwarna ungu terang tampak menghiasi dan menutup seluruh bagian rambut di kepalanya. Jika dilihat sepintas, sosoknya sama seperti kebanyakan perempuan Muslimah lainnya. Namun, siapa yang bisa menduga kalau perempuan berwajah oriental ini sejatinya adalah seorang atlet tinju profesional di negeri Paman Sam dan kini seorang Muslimah.</span></div><div id="newstext"><span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;">Chika Nakamura, demikian nama lengkap pemberian kedua orang tuanya. Ia bukanlah orang Amerika asli ataupun Amerika keturunan. Kedua orang tuanya adalah orang Jepang asli. Ia lahir dan tumbuh hingga remaja di Nara, Jepang. Tiga belas tahun yang lalu, dia memutuskan pindah ke Amerika Serikat untuk mengejar kariernya sebagai petinju. Saat itu, usianya terbilang masih belia, 19 tahun.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;">Bagi kebanyakan kaum perempuan, tinju bukanlah sebuah profesi yang menarik. Selain sarat dengan kekerasan, profesi ini juga tidak cukup menjanjikan dari segi pendapatan. Saat ini, memang hanya ada sedikit petinju wanita yang memiliki penghasilan tinggi, salah satunya adalah Laila Ali, yang tak lain adalah putri petinju legendaris dunia, Muhammad Ali.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;">Karena alasan itu pula, keluarga Chika di Jepang tidak pernah memberikan dukungan kepada wanita bertubuh kekar itu untuk menekuni karier di dunia tinju. </span><br />
<a name='more'></a><span style="font-size: small;">Kendati tidak menda pat restu dari orang tuanya, hal ini tidak menyurutkan langkah Chika untuk terus menekuni profesi ini.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;">Bahkan, dia menjadikan tinju sebagai sebuah pekerjaan penuh waktu. Di saat sedang tidak ada tawaran bertanding, Chika mengisi harinya dengan melatih para calon petinju wanita.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;">Karier di dunia tinju mulai ditekuni Chika secara serius setelah bergabung dengan sasana tinju Gleason's Boxing Gym yang berada di Brooklyn, New York. Sejak 2003, ia lalu mulai terjun ke dunia tinju profesional untuk kategori kelas ringan.</span><br />
<span style="font-size: small;">Di dunia pukul-memukul itu, Chika pernah menempati peringkat ke-10 petinju wanita dunia versi WIBA. Dengan rekor tanpa terkalahkan dari lima kali tanding, pada 2007, ia memperoleh gelar New York State Golden Gloves.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;">Di atas ring, perempuan kelahiran 32 tahun silam ini sangat ditakuti lawan-lawannya. </span><br />
<span style="font-size: small;">Hal itu terlihat ketika pada 29 Juni 2007 silam, lawan Chika yang sedianya akan melakoni sebuah petarungan, hari itu urung tampil di atas ring. Menurut pihak panitia, petinju yang akan menjadi lawan Chika tiba-tiba menyatakan mundur dari pertarungan itu pada menit terakhir untuk alasan yang tidak diketahui. "Kadang-kadang lawan akan terintimidasi. Kadang-kadang mereka tidak serius dalam bisnis ini."</span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;">Meski para rekannya sesama atlet tinju kerap menghadiri pesta yang menyuguhkan minuman beralkohol, tidak demikian dengan Chika. Kehidupannya di Amerika bisa dikatakan sebagai sebuah pengorbanan.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;">"Saya hidup seperti layaknya seorang biarawan. Saya tidak minum, tidak berpesta, dan tidak merokok. Sebaliknya, saya mengonsumsi makanan sehat, pergi tidur tepat waktu, dan berlatih setiap hari. Jadi, kapan pun ada pertandingan, mental saya selalu siap," ujarnya seperti dikutip dari laman Women's Sports Foundation. </span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;">Sejak memutuskan untuk pindah ke Amerika, hubungan Chika dan orang tuanya di Jepang bisa dikatakan renggang. Mereka tidak pernah saling menghubungi satu sama lain. Untuk mengisi kekosongan peran kedua orang tuanya, Chika telah menganggap sang pelatih Carlos Ortiz dan istrinya, Maria, sebagai keluarga barunya.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;">Dalam kehidupan tinjunya, Ortiz merupakan orang kelima yang pernah melatih Chika. Namun, bagi Chika, Ortiz adalah sosok pelatih yang selama ini dicarinya. "Itu takdir. Saya sangat beruntung bisa memiliki dia (sebagai pelatih). Dia seperti pahlawan bagi saya. Bukan Oscar De La Hoya, bukan Mayweather, ataupun Muhammad Ali," kata Chika.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;">Sebelum terjun sebagai pelatih, Ortiz merupakan salah satu petinju besar dunia. Dia pernah menjadi juara dunia tiga kali. Gaya serangannya di atas ring dikenal unik. Chika memegang rekor delapan kali menang, tiga kali dengan Knock Out (KO), dan satu kali kalah.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;">Menemukan Islam Kehidupan Ortiz yang sederhana memberikan pengaruh yang cukup siginifikan pada pribadi seorang Chika. "Saya belajar banyak dari dia. Tidak hanya soal tinju, tapi juga tentang hidup dan makna kehidupan. Semakin saya berjuang, semakin saya belajar banyak mengenai kehidupan rohani dan keinginan untuk memberi."</span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;">Kini, dunia di atas ring bagi Chika tidak selamanya menjanjikan. Ia tidak bisa menjadikan tinju sebagai satu-satunya jalan dan tujuan hidupnya. Setelah keberadaannya tidak lagi dibutuhkan dalam dunia tinju, ia berharap suatu saat bisa mengabdikan dirinya pada pekerjaan sosial.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;">Untuk itu, sejak beberapa tahun terakhir, ia memutuskan untuk kembali ke bangku sekolah. Dengan dukungan dari Maria, ia mendaftar di sebuah sekolah tinggi dan mengambil jurusan studi bahasa Inggris. Dan, sejak saat itu, Chika mulai mengurangi aktivitasnya di dunia tinju.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;">Perubahan yang terjadi dalam diri Chika dalam memandang kehidupan ini pada akhirnya telah membawanya pada Islam. Tepat sehari sebelum masuknya bulan Ramadhan 1431 H lalu, Chika memutuskan untuk berikrar menjadi seorang Muslimah sejati. Tidak banyak orang yang mengetahui perihal keislamannya ini.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;">Setelah memeluk Islam, kini keseharian Chika banyak dihabiskan di masjid, baik untuk mendalami kitab suci Alquran maupun berdiskusi mengenai ajaran Islam lebih jauh. Beberapa kali ia didapati tengah mengikuti kajian Islam yang biasa diselenggarakan di sebuah masjid di pusat Kota Manhattan.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;">Kini, Chika menutup auratnya dengan busana Muslimah. Berbeda dengan saat masih menjadi atlet tinju, mualaf yang berasal dari negeri Matahari Terbit itu tak lagi tampak kekar. Kini, Chika tampak anggun. Ia telah memilih Islam sebagai jalan hidup. Hidayah Allah memang bisa diperoleh oleh siapa saja yang dikehendaki-Nya.(Republika)</span></div></div>Nur Jihanhttp://www.blogger.com/profile/00137689923184081792noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6246904648210044437.post-88142016456389056522011-01-05T08:58:00.001+07:002011-01-09T08:00:55.807+07:00Kedamaian hanya bisa diperoleh dengan menyerahkan diri kepada satu tuhan<h3 class="post-title entry-title" style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"></h3><h3 class="post-title entry-title" style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;"> </span></h3><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;"><a href="http://static.republika.co.id/images/amir_junaid_muhadith_101229022054.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" src="http://static.republika.co.id/images/amir_junaid_muhadith_101229022054.jpg" style="float: right; height: 260px; margin: 0pt 0pt 10px 10px; width: 360px;" /></a></span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;">Amir Junaid Muhadith lahir di Chauncey Lamont Hawkins, Harlem, New York, Juni, 35 tahun silam. Ia lebih dikenal dengan nama panggungnya, Loon, mantan rapper Afro-Amerika, salah satu anggota Bad Boy Records milik Sean P. 'Diddy' Comb</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;">Saat bersama Bad Boy, Amir mengaku tidak pernah merasakan kepuasan pribadi meskipun menikmati puncak kehidupan materi, kesejahteraan, sukses dan ketenaran. Seberapa keras ia berupaya, ia mengaku tak merasakan kedamaian di dalam dirinya.</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;">"Loon bekerja di luar sistem diri saya," ujarnya mengenang sosoknya menyandang nama Loon ketika bergabung dengan Bad Boy "Kini saya bahagia menerima Islam dan menemukan kedamaian dalam benak, sesuatu yang selalu saya cari dalam bisnis musik. Terima kasih kepada Islam, sehingga saya mampu melengkapi pencarian dan kini saya sangat merasa damai. Bad Boys sudah usai. Saya kini dapat anda panggil "good boy." paparnya.</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;">Amir mengucapkan syahadat pada Desember 2008 silam ketika melakukan tur di Dubai, Uni Emirat Arab. Kisah hidupnya dimulai dari tumbuh besar di lingkungan terisolir (ghetto) khusus kulit hitam di Harlem, New York, menjadi anggota geng jalanan hingga membentuk grup rap dan akhirnya menyadari kebenaran Islam sangat menginsipirasi kaum muda, terutama kulit hitam di AS</span></div><a name='more'></a><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;">Kabar bahwa ia masuk Islam pun mendapat slot khusus dalam tayangan Al Jazeera, satu-satunya stasiun jaringan berita independen di Timur Tengah. Dalam pernyataan publiknya, Loon mengatakan kedamaian dari dalam hanya bisa diperoleh dengan menyerahkan diri kepada satu tuhan.</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;">"Hidup untuk sesudah mati, bukan untuk kehidupan saat ini, adalah kepuasan dalam meyakini, memuja dan memohon kepada Allah," ujarnya. "Itulah mempraktekkan agama Islam yang indah."</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;">Ketika akhirnya memeluk Islam, sempat muncul pertanyaan apakah Amir masih akan mengejar karir sebagai penyanyi rap? "Saat ini saya fokus mempelajari Islam dan memperluas pengetahuan tentang cara hidup islam," paparnya. "Berada di posisi yang mempengaruhi, saya pertama-tama harus mampu melindungi diri sendiri," ujarnya.</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;">Ia menilai media kadang mencoba menggunakan transisi yang dilakoni para artis sebagai celah untuk mengolok-olok Islam, atau keyakin apa pun yang mungkin dipilih seseorang. "Namun Allah tahun yang terbaik, mungkin saya akan kembali ke rap," ungkapnya.</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;">Namun kemudian, ia mengacu pada lagu Busta Rhymes, yang dipengaruhi budaya arab "Arab Money'. Lagi itu memasukkan fitur teks ayat-ayat Al Quran dalam musiknya.</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;">"Pemerisa terbesar yang dijangkau sebagian besar artis rap khususnya berada di Klub. Jadi bisa dibayangkan, orang-orang dalam klub melantunkan ayat-ayat atau hal-hal berkaitan dengan Islam, itu sangat salah," ujarnya.</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;">"Pengucapan dan kata-kata adalah hal yang selama ini selalu saya perhatikan. Saya memiliki kemampuan liris yang bisa menjadikan Islam menjadi indah. Namun, sulit untuk berjalan dengan lurus dalam garis ketika ada musik di latar yang memberi ritme tarian, atau membuat seseorang tak mampu memahami pesan sesungguhnya yang kita bawa. Kita sungguh harus berhati-hati," ujarnya. [ </span><span class="abu-tebal" style="font-size: small;">Republika]</span><span style="font-size: small;">Amir Junaid Muhadith lahir di Chauncey Lamont Hawkins, Harlem, New York, Juni, 35 tahun silam. Ia lebih dikenal dengan nama panggungnya, Loon, mantan rapper Afro-Amerika, salah satu anggota Bad Boy Records milik Sean P. 'Diddy' Comb</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;">Saat bersama Bad Boy, Amir mengaku tidak pernah merasakan kepuasan pribadi meskipun menikmati puncak kehidupan materi, kesejahteraan, sukses dan ketenaran. Seberapa keras ia berupaya, ia mengaku tak merasakan kedamaian di dalam dirinya.</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;">"Loon bekerja di luar sistem diri saya," ujarnya mengenang sosoknya menyandang nama Loon ketika bergabung dengan Bad Boy "Kini saya bahagia menerima Islam dan menemukan kedamaian dalam benak, sesuatu yang selalu saya cari dalam bisnis musik. Terima kasih kepada Islam, sehingga saya mampu melengkapi pencarian dan kini saya sangat merasa damai. Bad Boys sudah usai. Saya kini dapat anda panggil "good boy." paparnya.</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;">Amir mengucapkan syahadat pada Desember 2008 silam ketika melakukan tur di Dubai, Uni Emirat Arab. Kisah hidupnya dimulai dari tumbuh besar di lingkungan terisolir (ghetto) khusus kulit hitam di Harlem, New York, menjadi anggota geng jalanan hingga membentuk grup rap dan akhirnya menyadari kebenaran Islam sangat menginsipirasi kaum muda, terutama kulit hitam di AS</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;">Kabar bahwa ia masuk Islam pun mendapat slot khusus dalam tayangan Al Jazeera, satu-satunya stasiun jaringan berita independen di Timur Tengah. Dalam pernyataan publiknya, Loon mengatakan kedamaian dari dalam hanya bisa diperoleh dengan menyerahkan diri kepada satu tuhan.</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;">"Hidup untuk sesudah mati, bukan untuk kehidupan saat ini, adalah kepuasan dalam meyakini, memuja dan memohon kepada Allah," ujarnya. "Itulah mempraktekkan agama Islam yang indah."</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;">Ketika akhirnya memeluk Islam, sempat muncul pertanyaan apakah Amir masih akan mengejar karir sebagai penyanyi rap? "Saat ini saya fokus mempelajari Islam dan memperluas pengetahuan tentang cara hidup islam," paparnya. "Berada di posisi yang mempengaruhi, saya pertama-tama harus mampu melindungi diri sendiri," ujarnya.</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;">Ia menilai media kadang mencoba menggunakan transisi yang dilakoni para artis sebagai celah untuk mengolok-olok Islam, atau keyakin apa pun yang mungkin dipilih seseorang. "Namun Allah tahun yang terbaik, mungkin saya akan kembali ke rap," ungkapnya.</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;">Namun kemudian, ia mengacu pada lagu Busta Rhymes, yang dipengaruhi budaya arab "Arab Money'. Lagi itu memasukkan fitur teks ayat-ayat Al Quran dalam musiknya.</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;">"Pemerisa terbesar yang dijangkau sebagian besar artis rap khususnya berada di Klub. Jadi bisa dibayangkan, orang-orang dalam klub melantunkan ayat-ayat atau hal-hal berkaitan dengan Islam, itu sangat salah," ujarnya.</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;">"Pengucapan dan kata-kata adalah hal yang selama ini selalu saya perhatikan. Saya memiliki kemampuan liris yang bisa menjadikan Islam menjadi indah. Namun, sulit untuk berjalan dengan lurus dalam garis ketika ada musik di latar yang memberi ritme tarian, atau membuat seseorang tak mampu memahami pesan sesungguhnya yang kita bawa. Kita sungguh harus berhati-hati," ujarnya. [ </span><span class="abu-tebal" style="font-size: small;">Republika]</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;">Amir Junaid Muhadith lahir di Chauncey Lamont Hawkins, Harlem, New York, Juni, 35 tahun silam. Ia lebih dikenal dengan nama panggungnya, Loon, mantan rapper Afro-Amerika, salah satu anggota Bad Boy Records milik Sean P. 'Diddy' Comb</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;">Saat bersama Bad Boy, Amir mengaku tidak pernah merasakan kepuasan pribadi meskipun menikmati puncak kehidupan materi, kesejahteraan, sukses dan ketenaran. Seberapa keras ia berupaya, ia mengaku tak merasakan kedamaian di dalam dirinya.</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;">"Loon bekerja di luar sistem diri saya," ujarnya mengenang sosoknya menyandang nama Loon ketika bergabung dengan Bad Boy "Kini saya bahagia menerima Islam dan menemukan kedamaian dalam benak, sesuatu yang selalu saya cari dalam bisnis musik. Terima kasih kepada Islam, sehingga saya mampu melengkapi pencarian dan kini saya sangat merasa damai. Bad Boys sudah usai. Saya kini dapat anda panggil "good boy." paparnya.</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;">Amir mengucapkan syahadat pada Desember 2008 silam ketika melakukan tur di Dubai, Uni Emirat Arab. Kisah hidupnya dimulai dari tumbuh besar di lingkungan terisolir (ghetto) khusus kulit hitam di Harlem, New York, menjadi anggota geng jalanan hingga membentuk grup rap dan akhirnya menyadari kebenaran Islam sangat menginsipirasi kaum muda, terutama kulit hitam di AS</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;">Kabar bahwa ia masuk Islam pun mendapat slot khusus dalam tayangan Al Jazeera, satu-satunya stasiun jaringan berita independen di Timur Tengah. Dalam pernyataan publiknya, Loon mengatakan kedamaian dari dalam hanya bisa diperoleh dengan menyerahkan diri kepada satu tuhan.</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;">"Hidup untuk sesudah mati, bukan untuk kehidupan saat ini, adalah kepuasan dalam meyakini, memuja dan memohon kepada Allah," ujarnya. "Itulah mempraktekkan agama Islam yang indah."</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;">Ketika akhirnya memeluk Islam, sempat muncul pertanyaan apakah Amir masih akan mengejar karir sebagai penyanyi rap? "Saat ini saya fokus mempelajari Islam dan memperluas pengetahuan tentang cara hidup islam," paparnya. "Berada di posisi yang mempengaruhi, saya pertama-tama harus mampu melindungi diri sendiri," ujarnya.</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;">Ia menilai media kadang mencoba menggunakan transisi yang dilakoni para artis sebagai celah untuk mengolok-olok Islam, atau keyakin apa pun yang mungkin dipilih seseorang. "Namun Allah tahun yang terbaik, mungkin saya akan kembali ke rap," ungkapnya.</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;">Namun kemudian, ia mengacu pada lagu Busta Rhymes, yang dipengaruhi budaya arab "Arab Money'. Lagi itu memasukkan fitur teks ayat-ayat Al Quran dalam musiknya.</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;">"Pemerisa terbesar yang dijangkau sebagian besar artis rap khususnya berada di Klub. Jadi bisa dibayangkan, orang-orang dalam klub melantunkan ayat-ayat atau hal-hal berkaitan dengan Islam, itu sangat salah," ujarnya.</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: #20124d; font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: small;">"Pengucapan dan kata-kata adalah hal yang selama ini selalu saya perhatikan. Saya memiliki kemampuan liris yang bisa menjadikan Islam menjadi indah. Namun, sulit untuk berjalan dengan lurus dalam garis ketika ada musik di latar yang memberi ritme tarian, atau membuat seseorang tak mampu memahami pesan sesungguhnya yang kita bawa. Kita sungguh harus berhati-hati," ujarnya. [ </span><span class="abu-tebal" style="font-size: small;">Republika]</span></div>Nur Jihanhttp://www.blogger.com/profile/00137689923184081792noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6246904648210044437.post-1203050065885477192010-12-16T16:40:00.000+07:002010-12-16T16:40:18.937+07:00Teknologi Terbaru..(Radar Terrasarx yang Mampu Atasi Awan)<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:Arial;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style> <![endif]--> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguzgHX91b3kvrvbMI2Hz_5mNOZdsMZvDE0KsbzrVjcCEsnUF245AbA-t3Rbv2D8TJ_jBgeB4vQXA2vDGri-U-Tmz3w2yV8ovuu3OZwzyIAk5KovAMgmDVCnDTdNzzIRNAWp7qP5plDbDRE/s1600/TerraSAR-X.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="224" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguzgHX91b3kvrvbMI2Hz_5mNOZdsMZvDE0KsbzrVjcCEsnUF245AbA-t3Rbv2D8TJ_jBgeB4vQXA2vDGri-U-Tmz3w2yV8ovuu3OZwzyIAk5KovAMgmDVCnDTdNzzIRNAWp7qP5plDbDRE/s320/TerraSAR-X.jpg" width="320" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">TerraSarX, teknologi terbaru untuk pemetaan dengan radar asal Jerman, yang dinyatakan mampu mengatasi awan, ditawarkan untuk diujicoba di atas udara Indonesia.<br />
“Sebagai imbalan, mereka menawarkan penyediaan data spasial yang dibutuhkan berbagai lembaga di Indonesia dengan sistem itu,” kata Peneliti Geomatika Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional Dr Ade Komara Mulyana di sela Seminar Teknologi Radar Antariksa di Jakarta, Rabu.<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Misalnya permintaan data spasial semburan lumpur Sidoarjo, data spasial kondisi terbaru Merapi, hingga data spasial banjir Jakarta awal Februari lalu, atau permintaan data spasial dari IPB dan institusi penelitian lain yang akan diberikan secara gratis, ujarnya.<br />
</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><a name='more'></a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Indonesia sudah lama menjadi tempat uji terlengkap berbagai sistem pemetaan radar yang pernah dikembangkan di dunia karena lokasinya di khatulistiwa serta</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">ketertutupan awannya yang tinggi sehingga sesuai untuk uji radar yang ditargetkan dapat mengatasi awan.<br />
Karena itu sudah saatnya pelaku pemetaan di Indonesia tak sekedar menjadi objek, tetapi juga sebagai subjek pemetaan dengan radar dan menyambut ujicoba yang ada sebagai peluang untuk membantu Indonesia dalam menyediakan data spasial, ujarnya.<br />
Sebelumnya pernah dicoba sistem satelit Radarsat, ERS, JERS, Envisat, SRTM maupun sistem Airborne-Ifsar.<br />
Sementara itu, Chief Operating Infoterra Nikolaus Faller mengatakan, sistem terbaru pemetaan bumi dengan radar dari TerraSarX bisa menjadi pilihan dalam pemetaan geospasial pada masa datang karena selain mampu mengatasi masalah ketertutupan awan juga berbiaya rendah.<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">“TerraSarX mampu melakukan pemetaan bumi tanpa terganggu awan dengan biaya hanya 5 dolar per Km2,” katanya.<br />
Diakui Ade, biaya pemotretan udara dengan airborne, teknologi pemetaan yang mampu mengatasi awan, mencapai 40-50 dolar per Km2, sedangkan teknologi satelit Ikonos yang masih bermasalah dengan awan berbiaya 37 dolar AS per Km2.<br />
</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ade mengatakan, Indonesia lebih memilih bekerjasama atau menyewa radar, ketimbang memilikinya untuk pemetaan, karena biaya investasi dalam teknologi radar pemetaan serta biaya operasional radar sangat besar dan tidak seimbang dengan hasil yang didapat.<br />
“Tubsat (satelit mikro milik LAPAN yang baru diluncurkan setahun lalu – red) sebenarnya sudah menghasilkan foto video `live` wilayah nusantara, namun belum diterjemahkan menjadi hasil pemetaan,” katanya. (*)</span></div>Nur Jihanhttp://www.blogger.com/profile/00137689923184081792noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6246904648210044437.post-64838662707876997392010-12-16T16:34:00.002+07:002010-12-16T16:43:03.501+07:00KritiK dan Saran buat MAN 3 ke depan..<div style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">Pertama, MAN 3 jangan bangun2 terlalu banyak dulu dong..,,fasilitas sekolahnya dulu di kedepanin. Kayak kamar mandi, kelas-kelas, asrama apalagi. Kamar mandi udah banyak yang jebol pintunya. Kelas2 udah pada sering kebanjiran pula,,.kebersihan asrama rasanya nggak enak dipandang. Jadi intinya kayaknya MAN 3 perlu buat dibersihin, biar bener2 jadi sekolah UKS..ya kan??</div><div style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><br />
</div><div style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">Kedua, MAN 3 beli scanner yang nggak gampang troble dong. Kasian kita kan, kalau udah nggetu2 ngerjain ujian tapi nilainya jelek gara2 scannernya agak ERROR. padahal mungkin kalau mau dikoreksi manual niiee.,, nilai kita mungkin bakalan baguss2.</div><div style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><br />
</div><div style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">Ketiga, kalau bisa siihh,,kita ini jangan terlalu sering di pindah kelasnya. Susah kan kalau tiap semester kudu adaptasi terus dan bolak balik. Ya kalau misalnya ada pertimbangan laiin kasih tau ke kita dulu g2..,,oke2??</div><a name='more'></a><div style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><br />
</div><div style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><br />
</div><div style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">Keempat, MAN 3 kan sekolah Islam ,,ya kan?? kenapa tiap PENSI mesti ngundang band2 yang ga jelas dan jelas2 ga islami banget. Rasanya jadi kecewa punya titel "Madrasah" yang sukanya nge-band2..,wiiih,, uangnya yang buat bayar band2 yang ga jelas itu kan jadi percuma,,ujung2nya bakal buat yang kayak gitu.</div><div style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><br />
</div><div style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">Kelima,, Warna bangunannya MAN 3 di ubah dooong..,biar kaliatan bagus dan enak dipandang g2..</div><div style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><br />
</div><div style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">udah ya..,mungkin gitu aja kritik dan sarannya,,maaf kalau misalnya banyak yang menyinggung,,hihi..</div><div style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">yah gapapa lah menyinggung demi kebaikan mendatang......</div>Nur Jihanhttp://www.blogger.com/profile/00137689923184081792noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6246904648210044437.post-78291541214835679002010-12-15T16:24:00.000+07:002010-12-15T16:24:42.775+07:00UAS kali ini...??huaaah,,<br />
Udah delapan hari kita nempuh Ujian Semester 1 kali ini. Kalau menurutku seehh,, ujian kali ini sungguh sangat melelahkan.Fiuuhh,,. hari demi hari,,nilai pun juga satu persatu muncul. wahhh,,ternyata nilai UAS kali ini nggak seperti yang bisa ku targetkan,,tapi pas sama prediksi waktu sesudah ngerjain soal yang udah dihadapi.<br />
<br />
Nilai 7 trus 6 trus 7 lagi,truus 7 lagi,,,waa..... rasanya kayak nggak ada peningkatan,,tapi satu nilai yang mengejutkanku,,,heheee..,nilaiku 9,,weehh,,bahasa indonesia pulaa. Wah brarti gini2 juga bisa bahasa Indonesia.<br />
<br />
tapi habis itu makin banyak aja nilai 7 ku,,hikss..<br />
apalagi TIK,,kayanya uda nggak berharap remidi,,tapi akhirnya remidi juga.<br />
<a name='more'></a><br />
3 kali ujian TIK ,, 2 kali kena remidinya,,hehe..<br />
walaupun gitu,,aku sangat bangga looh,, sama nilai2 ku. alhamdulillah,, selama ujian aku nggak pernah nyontek,,makanya kalau nilaiku jelek brarti emang udah segitu kemampuanku saat ini.<br />
<br />
tapi ke depannya aku harus ngejar bwad nilai2 yang bagusss,, dan juga jangan lupa buat usaha dan doanya..<br />
nah kalau uda ngejalanin itu semua kita tinggal tawakal aja. terserah Allah ngasih hasil kita kayak gimana..,,yang penting nilai usaha kita itu sejauh mana..<br />
<br />
okee??semoga mulai detik ini uda nggak da nilai yang remidi lagi,,,amiiinNur Jihanhttp://www.blogger.com/profile/00137689923184081792noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6246904648210044437.post-44988585452845617902010-12-09T18:11:00.000+07:002010-12-09T18:11:05.117+07:00Ujian Akhir Semester telah tiba...nggak kerasa udah 1 semester kita menjalani sekolah di kelas XI ini.<br />
<br />
tantangan ke depan juga makin besar,,<br />
banyak orang yang menaggapi UAS dengan berbeda,,ada yang naggepinya Uas itu penting banget makanya nilai2nya kudu baguuss,,dan nggak jarang orang yang ngadepin UAS dengan nyonteekkk..,katanya sihh "halah,, cuma bentar ja loo nyonteknya Setahun 2 kali..."atau da juga yang sering bilang"setia kawan"" hahaha.. rasanya pgen ktawa sekaligus miris denger orang yang ngomongnya kayak gini,, nah gimana kalo misalnya pas kita lagi nyontek,,naudzubillah..,nyawa kita pas lagi dicabut,,,huhh,alamat su'ul khotimah dong.. i nah moga2 ini bisa jadi renungan kembali bagi temen2 yang benar mengalaminya...........<br />
<br />
<br />
dan semogaaa,, kita dikasih yang terbaik sama Allahh........<br />
jadi teman2,, tetep semangat ya.................!!!Nur Jihanhttp://www.blogger.com/profile/00137689923184081792noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6246904648210044437.post-47391020828473879112010-11-16T20:34:00.000+07:002010-11-16T20:34:45.642+07:00Aduhh,,sayang bgt ya...waduuhh,,di kabarkan niee ternyata posisinya mbah marijan itu ngadep sebelah selatan,,<br />
<br />
wahh,, sayang banget ya,,,<br />
ga jadi husnul khotimah ya,,,,,??<br />
<br />
<br />
wallahua'lam deehh..Nur Jihanhttp://www.blogger.com/profile/00137689923184081792noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6246904648210044437.post-35835907224654687992010-10-27T19:38:00.001+07:002010-10-27T19:52:01.321+07:00Juru kunci Gunung merapi tutup Usia<span style="font-size: small;"></span><br />
<div class="bd" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><div class="content"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbLoQbEjtRiHoiktw5mLfiToXCx-8gc3R49CLoSn4Rk5drh2sIM8bV82jsmxmrKX7I0uoNmCt6rL1OMBLp6YrRs7dYlJJhNTbRpM8xsEyT1WabEB0Cc4frG1_0qGsUBbV_FLYBWUhh85Uk/s1600/maridjan_cov.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbLoQbEjtRiHoiktw5mLfiToXCx-8gc3R49CLoSn4Rk5drh2sIM8bV82jsmxmrKX7I0uoNmCt6rL1OMBLp6YrRs7dYlJJhNTbRpM8xsEyT1WabEB0Cc4frG1_0qGsUBbV_FLYBWUhh85Uk/s1600/maridjan_cov.jpg" /></a></span></div><span style="font-size: small;">Juru Kunci Gunung Merapi Ki Surakso Hargo atau Mbah Maridjan menjadi korban dan ikut tewas akibat semburan awan panas letusan Gunung Merapi, di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (26/10) sore.</span><br />
<span style="font-size: small;">Seorang anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman Slamet, mengatakan, saat dilakukan penyisiran pada Rabu pagi ditemukan sesosok mayat dalam posisi sujud di dalam kamar mandi rumah Mbah Maridjan.</span><br />
<span style="font-size: small;">"Kemungkinan mayat yang ditemukan tersebut adalah Mbah Maridjan, namun ini belum pasti karena wajah dan seluruh tubuhnya sudah rusak dan sulit dikenali lagi," katanya.</span><br />
<span style="font-size: small;">Menurut dia, mayat tersebut ditemukan di dalam kamar mandi rumah dalam posisi sujud dan tertimpa reruntuhan tembok dan pohon.</span><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><span style="font-size: small;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjw1VIInHsMcgE0w2SBU0xa_gUQ_PtcCtDlf2hUfA3ugp77pAwFBysHRhs7qdDs9H9zVNDWWCnHb87V-mXLrkarDnoCcUQB7EQGQpyZPDRz9K6fVUMseG7nyNWPosoYhcThzk19kkku8-0b/s200/Foto-Jenazah-Mbah-Maridjan.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="200" /></span></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: small;">jenazah mbah marijan</span></td></tr>
</tbody></table><span style="font-size: small;">"Biasanya di dalam rumah Mbah Maridjan tersebut hanya ditinggali oleh Mbah Maridjan sendiri," katanya.</span><br />
<span style="font-size: small;">Ia mengatakan, kondisi di dusun sekitar tempat tinggal Mbah Maridjan mengalami kerusakan yang sangat parah, hampir semua rumah dan pepohonan roboh.</span><br />
<a name='more'></a><span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;">"Kerusakan ini akibat terjangan awan panas dan bukan karena material lava," katanya.</span><br />
<span style="font-size: small;">Kepala Humas dan Hukum RS Dr Sardjito Yogyakarta Heru Trisna Nugraha mengatakan saat ini jenazah Mbah Maridjan masih berada di Bagian Kedokteran Forensik RS Dr Sardjito, Yogyalarta.</span><br />
<span style="font-size: small;">"Jenazah tersebut dibawa oleh anggota Tim SAR dan masuk ke RS Dr Sardjito sekitar pukul 06.15 WIB, informasi yang kami peroleh dari petugas SAR yang mengantar saat ditemukan Mbah Maridjan dalam kondisi memakai baju batik dan kain sarung.</span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: small;"> <i>Sumber: ANTARA news</i></span></div></div>Nur Jihanhttp://www.blogger.com/profile/00137689923184081792noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6246904648210044437.post-78449595087440855602010-10-18T20:50:00.002+07:002010-10-19T09:29:41.603+07:00Wanita Muslim Pertama Inggris<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcnsBZYBqORGDXEl77R1nF9unE7AW9QyLxENw5aXnr6ErIUsUVKOVyVDxaYZ126qL-bVc_0Rn0XFN2CIxUHF4s_UzZp8lgsWxWrvC6e6WeWswwkrekID2-Y8psWpaQdPsvCPxFfau-ubsn/s1600/cobbold1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" ex="true" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcnsBZYBqORGDXEl77R1nF9unE7AW9QyLxENw5aXnr6ErIUsUVKOVyVDxaYZ126qL-bVc_0Rn0XFN2CIxUHF4s_UzZp8lgsWxWrvC6e6WeWswwkrekID2-Y8psWpaQdPsvCPxFfau-ubsn/s320/cobbold1.jpg" width="228" /></a></div><b>Islam adalah yang dapat membawa manusia kepada perdamaian dan kebahagiaan.<br />
<br />
</b>Pada musim haji tahun 1933 silam, menyimpan cerita tersendiri bagi masyarakat Kota Suffolk, Inggris, khususnya umat Islam. Sebab, pada tahun itu, salah seorang penduduknya pergi ke Tanah Suci Makkah untuk menunaikan ibadah haji. Hebatnya lagi, ia adalah seorang perempuan. Namanya adalah Lady Evelyn Zainab Murray Cobbold. Konon, dialah Muslimah pertama asal Inggris yang menunaikan ibadah haji.<br />
<br />
Sebagai negara yang mayoritas penduduknya memeluk kepercayaan Anglikan, berita kepergian Evelyn Cobbold ke Makkah itu membuat kaget masyarakat Inggris, terutama penduduk Kota Suffolk. Mengingat Evelyn Cobbold berasal dari keluarga bangsawan Suffolk yang paling berpengaruh. Karuan saja, kabar tersebut menghiasi pemberitaan media-media di Inggris saat itu. Sejumlah media bahkan menempatkannya sebagai headline di halaman depan.<br />
<br />
Laman Wikipedia menyebutkan bahwa Lady Evelyn merupakan putri tertua dari pasangan Charles Adolphus Murray-Earl of Dunmore ketujuh-dan Lady Gertrude Coke-yang merupakan putri dari Earl of Leicester kedua. Perempuan yang lahir di Edinburgh pada 1867 ini, disebut-sebut masih keturunan dari Pangeran William I Inggris, yang juga dikenal sebagai William Sang Penakluk dan William dari Normandia.<br />
<a name='more'></a><br />
Dalam tulisannya yang bertajuk "From Suffolk to Saudi", editor berita BBC Suffolk, Lis Henderson, mengungkapkan bahwa Lady Evelyn memutuskan untuk memeluk Islam pada akhir 1800-an atau menjelang abad ke-19. Di usia kanak-kanak, ia sudah mempelajari berbagai macam keyakinan.<br />
Sewaktu kecil, ia kerap menghabiskan liburan musim dinginnya dengan mengunjungi wilayah Afrika Utara. Di benua hitam inilah Evelyn tertarik dengan Islam.<br />
<br />
Lady Evelyn menikah dengan salah seorang anggota keluarga Cobbold, John Dupius Cobbold, pada 1891. Di negeri Inggris, keluarga Cobbold dikenal luas sebagai pendiri Cobbold Brewery, industri pembuatan bir. Namun, pernikahannya dengan John Cobbold hanya bertahan selama tiga dasawarsa. Pada 1922, pasangan ini memutuskan untuk berpisah.<br />
Kandasnya bahtera rumah tangga yang telah dibinanya selama 31 tahun membuat Lady Evelyn mengalami kesedihan yang teramat dalam. Berbagai usaha telah ditempuhnya untuk menghapus kesedihan tersebut, tetapi tidak juga berhasil. Hingga akhirnya, ia pun memutuskan untuk pergi ke Afrika. Di benua hitam ini, ia menemukan obat pelipur laranya tersebut, yaitu agama Islam. <br />
<br />
Dalam buku Islam Our Choice, bangsawan asal Suffolk ini men<br />
gungkapkan bahwa ia tidak mengetahui secara pasti kapan dia mendapatkan hidayah tersebut. "Saya merasa kalau saya selamanya sebagai seorang Muslim. Ini tidaklah aneh, bila mengingat Islam adalah agama fitrah, di mana seorang anak dibiarkan tumbuh menurut fitrahnya," ujarnya. "Karena itu, saya sependapat dengan perkataan seorang sarjana Barat bahwa Islam adalah agama rasional dan sesuai dengan akal sehat manusia."<br />
<br />
Ia mengakui, makin banyak mempelajari dan membaca literatur tentang ag<br />
ama Islam, semakin bertambah pula keyakinannya akan keistimewaan agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW ini dibandingkan agama lainnya. Menurutnya, Islam adalah agama yang paling sesuai dengan kehidupan dan segala problematikanya. Ia juga menegaskan, Islam adalah agama yang paling mampu menyelesaikan segala kesulitan dan kepincangan di dunia ini, serta yang dapat membawa manusia pada perdamaian dan kebahagiaan.<br />
<br />
"Saya sudah tidak ragu bahwa Allah adalah tunggal. Dan Musa, Isa, Muhammad, serta banyak nabi-nabi dan rasul-rasul sebelum mereka adalah nabi dan rasul yang mendapatkan wahyu dari Allah, Tuhan mereka. Setiap umat diutus Allah kepadanya seorang rasul. Kita terlahir ke dunia ini tidak membawa dosa asal, karenanya kita tidak membutuhkan orang lain untuk menanggung atau menebus dosa kita," paparnya.<br />
<br />
Lady Evelyn menambahkan, Islam identik dengan kedamaian. Muslim adalah seorang yang harmonis dalam melaksanakan ajaran Pemilik dan Pencipta Alam ini. Di samping itu, seorang Muslim adalah orang yang hidup damai dengan Allah dan hidup damai pula dengan makhluk ciptaan Allah. ed: syahruddin el-fikri<br />
<br />
<b><br />
Wanita Inggris Pertama Menjadi Hajah</b><br />
Pada April 1933, ia berkesempatan untuk menunaikan ibadah haji. Ia menjadi wanita Inggris pertama yang melakukan perjalanan ibadah haji. Saat menunaikan haji, usianya terbilang lanjut, 65 tahun. <br />
<br />
Lady Evelyn mengakui, ibadah haji memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupannya. Ia pun merasa takjub dengan ritual ibadah rukun Islam ini. "Bayangkan! Seseorang menceburkan diri ke dalam kelompok manusia yang begitu besar dengan jumlahnya mencapai jutaan orang, dan datang dari segenap penjuru dunia untuk melakukan ibadah suci di tempat yang suci. Mereka menceburkan diri ke dalam kelompok manusia, lalu dengan segala kerendahan hati, khusyuk, dan tunduk bersama-sama memuji, membesarkan, dan menyucikan Allah," ujarnya.<br />
Mengunjungi negeri tempat awal munculnya agama Islam dan menyaksikan tempat-tempat bersejarah dalam perjuangan Rasulullah SAW, menjadi pengalaman yang hebat sepanjang hidupnya. "Dari pengalaman ini, saya terdorong untuk mencontoh kehidupan Rasulullah," paparnya.<br />
<br />
Ia juga melihat ibadah haji sebagai sarana untuk memperkokoh rasa persaudaraan di kalangan kaum Muslimin di seluruh dunia. Perbedaan warna kulit dan jarak antara satu dan yang lain tidak menjadi penghalang. Segala perbedaan kesukuan dan mazhab dikesampingkan pada saat itu.<br />
<br />
"Kesatuan akidah umat Islam telah menjadi persaudaraan yang kokoh kuat, persaudaraan yang telah memberikan inspirasi kepada mereka untuk dapat mewarisi kebesaran nenek moyang mereka," tukasnya.<br />
<br />
Pengalamannya selama menunaikan haji ini, kemudian ia tuangkan dalam sebuah buku berjudul Pilgrimage to Mecca. Buku ini dirilis pertama kali pada 1934. Seiring perjalanan waktu dan usia yang cukup lanjut, perempuan bangsawan kerajaan Inggris ini akhirnya wafat pada Januari 1963.<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"></span><br />
Obat pelipur lara<br />
<br />
<i>sumber: </i><a href="http://www.republika.com/"><i>www.republika.com</i></a>Nur Jihanhttp://www.blogger.com/profile/00137689923184081792noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6246904648210044437.post-36324424916446514802010-10-11T20:51:00.000+07:002010-10-11T20:51:19.953+07:00Tips hilangin marah<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3Zjs2ajx8PojfPbDsEVXrZGqIslO7Iz3aYZQQv9O_IoErct1KQ99cNXF1_QUuTI4QYQ_kRB9LqMdxG1aHChentzDl-0vysjn4pGoeKNcrAHhUucz8S5AJ9WYR6UY2570SiF4AqgPERVCL/s1600/NewsImage_ashx.jpeg" imageanchor="1" style="clear: right; cssfloat: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" ex="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3Zjs2ajx8PojfPbDsEVXrZGqIslO7Iz3aYZQQv9O_IoErct1KQ99cNXF1_QUuTI4QYQ_kRB9LqMdxG1aHChentzDl-0vysjn4pGoeKNcrAHhUucz8S5AJ9WYR6UY2570SiF4AqgPERVCL/s1600/NewsImage_ashx.jpeg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">marah..</td></tr>
</tbody></table><div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">Marah dan emosi adalah tabiat manusia. Kita tidak dilarang marah, namun diperintahkan untuk mengendalikannya agar tidak sampai menimbulkan efek negatif. Dalam riwayat Abu Said al-Khudri Rasulullah s.a.w. bersabda "Sebaik-baik orang adalah yang tidak mudah marah dan cepat meridlai, sedangkan seburuk-buruk orang adalah yang cepat marah dan lambat meridlai" (H.R. Ahmad).<br />
<br />
Dalam riwayat Abu Hurairah dikatakan "Orang yang kuat tidaklah yang kuat dalam bergulat, namun mereka yang bisa mengendalikan dirinya ketika marah" (H.R. Malik).<br />
<br />
Menahan marah bukan pekerjaan gampang, sangat sulit untuk melakukannya. Ketika ada orang bikin gara-gara yang memancing emosi kita, barangkali darah kita langsung naik ke ubun-ubun, tangan sudah gemetar mau memukul, sumpah serapah sudah berada di ujung lidah tinggal menumpahkan saja, tapi jika saat itu kita mampu menahannya, maka bersyukurlah, karena kita termasuk orang yang kuat.<br />
<br />
Cara-cara meredam atau mengendalikan kemarahan :</div><ol><li>Membaca Ta'awwudz. Rasulullah bersabda "Ada kalimat kalau diucapkan niscaya akan hilang kemarahan seseorang, yaitu "A'uudzu billah mina-syaithaani-r-rajiim" <a name='more'></a>"Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk" (H.R. Bukhari Muslim).</li>
<li>Berwudlu. Rasulullah bersabda "Kemarahan itu itu dari syetan, sedangkan syetan tercipta dari api, api hanya bisa padam dengan air, maka kalau kalian marah berwudlulah" (H.R. Abud Dawud).</li>
<li>Duduk. Dalam sebuah hadist dikatakan"Kalau kalian marah maka duduklah, kalau tidak hilang juga maka bertiduranlah" (H.R. Abu Dawud).</li>
<li>Diam. Dalam sebuah hadist dikatakan "Ajarilah (orang lain), mudahkanlah, jangan mempersulit masalah, kalau kalian marah maka diamlah" (H.R. Ahmad).</li>
<li>Bersujud, artinya shalat sunnah mininal dua rakaat. Dalam sebuahhadist dikatakan "Ketahuilah, sesungguhnya marah itu bara api dalam hati manusia. Tidaklah engkau melihat merahnya kedua matanya dan tegangnya urat darah dilehernya? Maka barangsiapa yang mendapatkan hal itu, maka hendaklah ia menempelkan pipinya dengan tanah (sujud)." (H.R. Tirmidzi)</li>
</ol>Nur Jihanhttp://www.blogger.com/profile/00137689923184081792noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6246904648210044437.post-78544453496307218182010-10-11T20:41:00.000+07:002010-10-11T20:41:47.252+07:00Banjir Papua,sebuah bencana atau Adzabb???Tidak berapa lama dari tanda-tanda bencana besar yang dikirimkan sang pencipta alam ini melalui kecelakaan KA Argo Bromo Anggrek dengan KA Senja Utama, maka tersebutlah giliran bencana di papua barat, kabupaten teluk wondama, lebih tepatnya kota wasior, seperti di beritakan di bawah ini<br />
<blockquote><div><div id="foto1"><img alt="" src="http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2010/10/05/1942269620X310.jpg" /> <br />
<div>AP</div></div><div id="foto1">Warga berkumpul di bekas banjir bandang di Wasior, Papua Barat, Selasa (5/10/2010). Banjjir bandang menyebabkan korban jiwa mencapai 56 orang dan merusak puluhan rumah warga.</div><div><strong>Bencana,</strong><a href="http://regional.kompas.com/read/2010/10/07/1146119/Korban.Tewas.Banjir.Wasior.Jadi.87.Orang-8"><span style="color: #2970a6;">Korban Tewas Banjir Wasior Jadi 87 Orang</span></a></div><div><strong>JAKARTA, KOMPAS.com </strong>— Data sementara yang diperoleh dari Palang Merah Indonesia Papua Barat hingga Kamis (7/10/2010) pukul 06.30 WIT, korban tewas akibat banjir bandang di Wasior, Papua Barat, mencapai 87 orang dan luka-luka 837 orang. “Sampai tanggal 7 Oktober 2010 pukul 06.30 WIT, korban meninggal tercatat 87 orang, luka-luka 837 orang,” kata Sekretaris PMI Daerah Papua Barat La Abidin di lokasi ketika dihubungi dari Jakarta, Kamis. Banjir bandang di Wasior, Papua Barat, terjadi pada Minggu pagi dan memorak-porandakan ratusan rumah warga serta berbagai fasilitas umum lainnya. <a name='more'></a>Abidin mengatakan, sampai hari kelima ini, masyarakat masih trauma atas kejadian tersebut sehingga masih mengungsi ke Manokwari dan Nabire.Tim PMI masih terfokus memberikan pelayanan kesehatan dan evakuasi korban tertimbun longsor. Selain itu, tim PMI juga melakukan pendataan di tempat pengungsian. “Saat ini kebutuhan mendesak di lokasi bencana adalah sarung tangan tebal, kantong jenazah, dan masker untuk mengangkat jenazah dari timbunan longsor yang mulai rusak kondisi tubuhnya,” kata La Abidin. Selain itu, juga dibutuhkan segera air minum, selimut, sepatu <em>boot</em>, gergaji mesin, serta kendaraan roda dua dan empat untuk mengangkut logistik. </div></div></blockquote>Kedahsyatan bencana banjir wasior ini digambarkan mirip gelombang Tsunami seperti di tuliskan oleh media kompas.com, <a href="http://regional.kompas.com/read/2010/10/06/06583142/Bagaikan.Tsunami.Menyapu.Rumah.Warga"><span style="color: #2970a6;">Bagaikan Tsunami Menyapu Rumah Warga</span></a><br />
<blockquote><div><strong>KOMPAS.com </strong>- Mungkin tak pernah terbayangkan bagi warga Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, untuk mengawali pekan dengan bencana. Akibat banjir bandang, Selasa (5/10/2010) malam, tercatat 60 orang tewas dan 50 orang hilang. Senin sekitar pukul 08.30, ketika sebagian warga siap-siap beraktivitas, terdengar suara gemuruh bersama datangnya luapan air Sungai Batang Salai yang membelah Wasior, ibu kota Kabupaten Teluk Wondama.<br />
Hujan tiada henti sejak hari Minggu sampai Senin dini hari, menyebabkan sungai yang berhulu di Pegunungan Wondiwoy tersebut meluap. Selain air dan lumpur, banjir bandang membawa serta bebatuan dan batang-batang kayu berikut akarnya. Akibatnya, rumah-rumah warga di tepi kiri kanan sungai hancur tersapu air. ”Warga yang sudah ke luar rumah bergegas menyelamatkan diri ke perbukitan atau daerah yang lebih tinggi. Sementara warga yang masih di dalam rumah tidak semua bisa menyelamatkan diri. Rumah warga yang umumnya semipermanen dari bahan kayu tergerus dan runtuh. Itulah yang menyebabkan jatuh banyak korban jiwa,” kata Silami, Asisten I Sekretaris Daerah Kabupaten Teluk Wondama.<br />
Posko bencana alam di kantor bupati setempat mencatat, sampai Selasa malam, jumlah korban tewas mencapai 60 orang, sementara 50 warga masih dicari. Informasi dari posko menyebutkan, di antara 60 orang korban tewas, terdapat tiga anggota polisi dan seorang dokter yang bernama Since Homedong.<br />
Ratusan warga yang selamat ataupun luka-luka mengungsi ke sejumlah ruangan di kantor bupati yang terletak di daerah perbukitan. Sebagian korban berbaring di teras kantor tersebut. Sesekali mereka mengerang kesakitan karena luka yang diderita akibat terhantam puing-puing rumah yang tergerus banjir. Mereka umumnya belum mendapatkan perawatan medis. ”Bantuan medis belum tiba semenjak banjir bandang yang mirip tsunami ini,” ujar Silami.<br />
<strong><br />
Infrastruktur hancur</strong><br />
Dari pantauan Kompas, situasi Wasior sepanjang Selasa malam gelap gulita karena instalasi listrik rusak parah dan aliran listrik terputus. Penerangan di posko hanya mengandalkan lampu minyak tanah. Jalan-jalan juga tidak bisa dilewati kendaraan karena di beberapa titik terdapat timbunan bebatuan dan lumpur setinggi pinggang orang dewasa. Jaringan komunikasi juga terputus.<br />
Letda (Inf) M Thesia, perwira Kodim 1703/Manokwari yang mengoordinasikan pencarian korban, mengatakan, pihaknya membutuhkan bantuan tenaga medik dan obat-obatan serta pasokan pangan untuk disalurkan kepada warga yang luka-luka ataupun selamat. Selain itu, dibutuhkan juga bantuan alat berat dan tim SAR untuk mencari korban yang hilang. Terputusnya jaringan komunikasi membuat Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Letkol (Inf) Susilo yang bermarkas di Jayapura kesulitan menghubungi pejabat teritorial di lokasi kejadian.<br />
Tidak ada jalan darat dari Manokwari, ibu kota Provinsi Papua Barat, ke Kabupaten Teluk Wondama. Untuk menuju wilayah terpencil di ”kepala burung” Papua itu, orang harus menempuh perjalanan laut sekitar 10 jam dari Manokwari dengan menumpang armada patroli Angkatan Laut atau kapal-kapal pengangkut kayu gelondongan yang hilir mudik Teluk Wondama-Manokwari. Lapangan terbang Wasior dilayani maskapai penerbangan Susi Air dengan rute Wasior-Manokwari dan Wasior-Nabire. Namun, saat ini landasan pacu terendam banjir setinggi pinggang orang dewasa.<strong> (ICH/NAR)</strong></div></blockquote><div>Gambaran banjir wasior yang mirip tsunami aceh atau paling tidak mengingatkan pada bencana tsunami aceh, digambarkan dengam ilustrasi, <a href="http://regional.kompas.com/read/2010/10/07/13330656/Wasior.Mirip.Aceh.Pascatsunami-8"><span style="color: #2970a6;">Wasior Mirip Aceh Pasca-tsunami</span></a><br />
<blockquote><div><div id="foto1"><span style="color: #2970a6;"><img alt="" src="http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2010/10/05/1627405620X310.jpg" /></span> <br />
<div>AFP PHOTO</div></div><div id="foto1">Banjir bandang dan longsor melanda Teluk Wondama, Papua Barat, Senin (4/10/2010).</div><div><div><strong>JAKARTA, KOMPAS.com</strong> — Terjangan banjir bandang yang melanda Kota Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, membuat kota itu mirip Aceh pasca-tsunami beberapa waktu lalu. Demikian disampaikan Staf Khusus Presiden Bidang Otonomi Daerah Velix Wanggai kepada <em>Kompas </em>di Jakarta, Kamis (7/10/2010). Menurut Velix, kerusakan Kota Wasior sebagai ibu kota Kabupaten Teluk Wondama mencapai 80 persen. Hujan deras yang turun selama lebih kurang satu minggu di pegunungan diduga menjadi pemicu naiknya permukaan lima kali yang membelah Kota Wasior.<br />
Velix, yang saat ini berada di Kota Wasior bersama Kepala BNPB Syamsul Maarif, menambahkan, Presiden telah memberikan bantuan dana senilai Rp 2 miliar. “Bantuan tahap awal itu melengkapi bantuan dana operasional tahap awal juga dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebesar Rp 200 juta,” papar Velix. Namun, ia tidak merinci apakah Presiden Yudhoyono akan memberikan bantuan dana tahap berikutnya bagi korban banjir bandang tersebut.<br />
PMI mencatat, hingga pagi ini korban meninggal sudah mencapai 87 orang, sedangkan korban luka mencapai lebih dari 800 orang. Mereka yang mengungsi ke Manokwari dan Nabire tercatat 4.000 jiwa. Jumlah korban tewas diperkirakan bertambah mengingat timbunan lumpur di kota itu mencapai 2 hingga 3 meter.</div></div></div></blockquote><strong>Banjir Wasior, Sebuah Tanda Yang Benar</strong><br />
Entah sengaja atau tidak, gambaran bencana banjir wasior mengingatkan pada kejadian tsunami aceh, adalah sebuah tanda yang benar, yaitu sebelum terjadinya banjir wasior, maka sesungguhnya, Allah swt telah mengirimkan pertandanya kepada manusia, seperti pula hal itu telah dilakukan pada kejadian sebelum Tsunami Aceh 26-desember-2004 lalu, baca <a href="http://www.blogger.com/2009/11/18/tanda-tanda-sebelum-tsunami-aceh/"><span style="color: #2970a6;">Tsunami Aceh 26-DESEMBER-2004</span></a><br />
<blockquote>Sebelum Tsunami Aceh, tanda-tanda akan bencana dahsyat itu telah dikirimkan berupa heli-heli Militer, TNI AL dan TNI AU yang berjatuhan secara beruntun dimulai tgl 22-des-2004 dan 23-des-2004. Pada saat itu, gubernur Aceh terlibat korupsi helikopter, maka tiga hari berikutnya, terjadilah tsunami itu.</blockquote>Kini, dengan banjir wasior, kejadian tanda sebelum tsunami aceh telah dikirimkan oleh Allah swt, kepada umat manusia (hal ini telah dituliskan sebelum banjir itu, lewat tulisan <a href="http://www.blogger.com/2010/10/03/di-balik-kereta-api-bertabrakan/" title="Di Balik Kereta Api Bertabrakan"><span style="color: #2970a6;">Di Balik Kereta Api Bertabrakan</span></a>). Tepat tgl 2-oktober-2010, maka dua kejadian KA saling bertabrakan , kejadian pertama KA Argo Bromo Anggrek lawan KA Senja Utama, tidak berapa lama KA Bima lawan KA Gaya Baru malam. Tertuang di artikel tsb, tentang Menteri Perhubungan, yaitu Bpk Freddy Numberi asal papua., dimana sebelum itu, tepatnya papua Barat, di guncang gempa 7,4 SR, cuplikan artikel itu adalah:<br />
<blockquote><strong>KA YANG SALING BERTABRAKAN MIRIP DENGAN KEJADIAN SEBELUM TSUNAMI ACEH</strong><br />
Dibalik itu semua (empat KA saling bertabrakan) itulah sebuah bahasa alam yang pernah terjadi sebelumnya, lewat tanda-tanda sebelum tsunami aceh 26-desember-2004….<br />
<div>Dua kejadian beruntun itulah akhirnya benar terjadi sebagai bencana super kelam dan super dahsyat yang disebut sebagai Tsunami Aceh.</div><div>Pada saat ini, Menhub adalah Freddy Numbery dari papua, Menhub yang ke 29, dilantik tgl 22-oktober-2010 atau dua puluh hari sebelum satu tahun pelantikan tsb, maka KA saling bertabrakan, dimana tgl 2-oktober-2010 adalah 22 hari setelah hari raya idul fitri yang jatuh tgl 10-september-2010.</div><div>Sebelum KA saling bertabrakan, Menhub dari Papua itulah terjadi gempa papua dilanjutkan dengan gempa Aceh, seperti bahasa alam yang menyatakan Papua dengan7,4 SR adalah KA Argo Bromo vs KA Senja Utama dengan korban 36 orang tewas, dan gempa Aceh 5,3 SR adalah KA Bima Ekspress vs KA Gaya Baru Malam dengan korban yang lebih kecil, 1 orang tewas.</div><div>Dengan dua kejadian KA saling bertabrakan itu yang telah diberikan firasat sebelumnya, <a href="http://www.blogger.com/2010/10/03/2010/10/02/ka-argo-bromo-tabrak-senja-utama-sudah-ada-firasat-sebelumnya/" title="KA Argo Bromo Tabrak Senja Utama, Sudah Ada Firasat Sebelumnya"><span style="color: #2970a6;">KA Argo Bromo Tabrak Senja Utama, Sudah Ada Firasat Sebelumnya</span></a> , <strong>sesungguhnya, kita harus hati-hati terhadap hal in</strong>i.</div></blockquote>Akhir dari tulisan itu adalah sebuah penegasa yang jelas yaitu “<strong>sesungguhnya, kita harus hati-hati terhadap hal in</strong>i.” dan dari itu semua, 2 atau 3 hari setelah itu, maka<a href="http://www.detiknews.com/read/2010/10/06/193049/1457391/10/korban-tewas-banjir-wasior-83-orang-80-kota-rusak"><span style="color: #2970a6;"> Korban Tewas <em>Banjir Wasior</em> 83 Orang, 80% Kota Rusak</span></a><br />
Sungguh itulah kehatian-hatian atas tanda yang dikirimkan oleh Allah swt, yang berupa KA yang tergolong ‘mewah’ menabrak KA kelas bawahnya hingga menyebabkan penumpang KA kelas bawah yang menjadi korban. Bandingkan dengan kejadian banjir wasior, dimana wasior adalah kota di papua barat, ketika empat KA saling bertabrakan, sesungguhnya, itulah kejadian untuk pak Freddy N asal papua agar berthati-hati setelah sebelumnya gempa di papua barat terjadi. Lewat KA argo bromo menabrak KA senja utama dan KA Bima yang menabrak Ka Gaya Baru, sesungguhnya, panggilan untuk pak MenHub asal papua akan sebuah bahaya, dimana sebelumnya terjadi gempa di papua barat.<br />
Selain karena persoalan cuaca ekstrem, <a href="http://www.tempointeraktif.com/hg/kesra/2010/10/07/brk,20101007-283298,id.html"><span style="color: #2970a6;"><em>Banjir Wasior</em> Diduga Akibat Pembalakan Liar</span></a> dimana, lazimnya yang terjadi masalah raja hutan adalah pihak-pihak berduit daripada orang biasa. Tata laksana masalah hutan menghutan, menjadi lebih rumit ketika, <a href="http://www.antara-sumbar.com/id/berita/nasional/d/0/115014/kpk-didesak-periksa-bupati-teluk-wondama.html"><span style="color: #2970a6;">KPK Didesak Periksa Bupati Teluk Wondama</span></a><br />
<blockquote>Nasional | Kamis, 29/07/2010 15:20 WIB<br />
Jakarta, (ANTARA) – Warga Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera memeriksa Bupati Teluk Wondama Albert Torrey dalam dugaan kasus korupsi di daerah tingkat dua di Papua itu. “Kami mendesak KPK untuk segera memeriksa Bupati Albert Torrey,” kata Ketua Yayasan Pengkajian dan Pengembangan Masyarakat Adat Teluk Wondama , Yunus Ayomi kepada pers di Jakarta, Kamis. DPRD telah minta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengeluarkan izin pemeriksaan oleh aparat hukum . Namun sampai sekarang DPRD Teluk Wondama dan masyarakat belum melihat adanya surat izin pemeriksaan dari Kepala Negara.<br />
Yunus Ayomi mengatakan pemeriksaan oleh KPK itu harus dilakukan karena hasil pemeriksan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menunjukkan bahwa diduga terjadi tindakan korupsi di Kabupaten Teluk Wondama yang bernilai Rp 762,89 miliar. Sementara itu, Yayasan Pengkajian dan Pengembangan Masyarakat Adat Wondama mencatat dugaan korupsi itu mencapai Rp755,79 miliar.<br />
Ia mengatakan sampai saat ini Bupati Albert Torrey masih bertugas. DPRD Teluk Wondama bahkan telah mendesak agar penuntasan pemeriksaan kasus-kasus korupsi ini dituntaskan sebelum berakhirna masa tugas Bupati Albert Torrey tahun 2005-2010. “APBD Teluk Wondama sangat koruptif,” kata Yunus Ayomi.<br />
Korupsi itu mencakup berbagai kegiatan mulai dari realisasi belanja subsidi, hibah dan bantuan sosial. “Selain itu, ada realisasi belanja pemerintah yang tidak ada bukti pertanggungjawabannya senilai Rp8,74 miliar dan bukti yang tidak memadai Rp5,71 miliar,” kata Yunus. Selain itu, terdapat pula realisasi belanja pimpinan dan DPRD yang tidak sesuai dengan aturan yang nilainya sekitar Rp6,86 miliar.<br />
Hasil pemeriksaan semester kedua tahun anggaran 2007 menunjukkan bahwa tindakan merugikan negara itu mencakup penatausahaan keuangan yang tidak tertib, penggelembungan biaya nilai atau mark up serta keuangan yang belum ditagih atau disetorkan ke kas daerah, kata Yunus. Mark up itu diduga terjadi pada berbagai proyek seperti pembangunan rumah pastor, pemasangan jaringan listrik. Selain itu, terdapat kelebihan pembayaran pembangunan rumah rakyat, serta pengadaan baran dan jasa.(*/tdy)</blockquote>Itulah kejadian yang benar seperti kejadian sebelum Tsunami Aceh 26-desember-2004, yang terjadi sebagai <a href="http://www.jpnn.com/read/2010/10/06/73927/Wasior-jadi-Kota-Mati-#"><span style="color: #2970a6;">Wasior jadi Kota Mati</span></a><br />
<blockquote><span style="font-weight: bold;">MANOKWARI</span>- Korban bencana banjir bandang yang melanda kota Wasior,Kabupaten Teluk Wondama Selasa pagi lalu (4/10), terus bertambah. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Papua Barat,Decky Amnir kepada wartawan,menyatakan,hingga kemarin,korban meninggal sebanyak 29 orang,7 dinyatakan hilang. Korban tewas disemayamkan di tiga titik, yakni ruang tunggu Bandara Margono Wasior, di Masjid Al Falah dan Kantor Bupati Lama Hingga kini, seluruh mayat dievakuasi tim SAR dan rencananya dikebumikan secara massal. Selain itu juga,sebanyak 54 korban luka berat dievakuasi ke Nabire dan 7 lainnya di RSUD Manokwari.<br />
Sampai kemarin, aktivitas perekonomian dan akses transportasi di Wasior, lumpuh total. Penerbangan dari dan ke Wasior pun menjadi terhambat, karena Bandara Wargono, juga terjebak dalam banjir. Satu armada jenis twin Otter milik Maskapai penerbangan Susie Air pun tidak bisa take off, setelah terjebak banjir. Kondisi parah terjadi di lima titik, yakni Kota Wasior, Waskam, Rado, Manggurai dan Sanduai. Selain korban tewas, ratusan bahkan ribuan warga kehilangan tempat tinggal. Jumlah korban dipastikan bertambah, sebab banyak warga diyakini masih terperangkap di reruntuhan bangunan saat banjir melanda. Selain itu, banyak pula warga yang belum berhasil ditemukan. Proses evakuasi hingga kini masih terus dilakukan.<br />
Kerusakan paling parah terjadi di Kampung Sanduway Distrik Wasior Kampung. Selain itu, kerusakan cukup parah terjadi pula di Rado, Dotir, Tandoway dan Wasior Kota. Bahkan hampir semua lokasi di Wasior mengalami kerusakan parah. Salah satu korban banjir, Yemi Pallo Suabey mengatakan, banjir bandang terjadi sejak pukul 08.00 WIT . Banjir awalnya dari sungai Kiot lalu menyebar ke arah utara dan selatan. Dikatakan, banjir pertama dirasakan tak begitu parah. Namun banjir yang terjadi selanjutnya yang meluluh lantakan semua sarana umum seperti sekolah, sejumlah gedung milik pemerintah maupun perumahan warga. Dikarenakan, banjir tersebut menyeret sejumlah besar matrial semisal pasir, lumpur, batu dan batangan kayu berukuran besar.<br />
Menjelang pukul 10.00 WIT, air sungai tersebut meluap dengan ganasnya dan menghantam seluruh bangunan yang ada. Akibatnya, ribuan rumah warga dan sarana umum seperti sekolah, pasar dan bangunan lain rusak terseret banjir. Bahkan tak sedikit pula yang tertimbun Lumpur bercampur pasir. Bahkan batang pohon berukuran besar dan kecil pun turut “singgah” di sejumlah bangunan dan rumah warga.<br />
Akibatnya peristiwa ini, seluruh aktivitas baik pemerintahan, pendidikan, kesehatan maupun ekonomi di Kabupaten Wasior, Ibu Kota Kabupaten Teluk lumpuh total. Bahkan akses semisal layanan listrik di sejumlah titik putus total. Air bersih dan layanan komunikasi pun ikut terganggu. Ira, warga Wasior kepada Radar Sorong (grup JPNN) melaporkan, situasi Wasior bagai kota mati. ‘’Masyarakat belum bisa apa-apa. Banyak yang mengungsi di kantar bupati dan tempat ketinggian,’’ ujarnya.<br />
Selain korban jiwa, kerugian materil yang dialami warga ditaksir mencapai milyaran rupiah. selain kehilangan tempat tinggal, harta kekayaan lain pun terbawa banjir. Bahkan tak sedikit warga yang hanya menyisakan pakaian di badan. Beberapa bangunan yang mengalami kerusakan cukup parah yaitu, pasar lama di kampung Waskam. Landasan pacu bandara Wargono yang tertimbun matrial yang mengakibatkan pesawat Susie Air masih tertahan. Selain itu, rumah sakit juga rusak parah. Kantor DPR, Kantor Bank Papua, Kantor PLN dan sejumlah sekolah mengalami kerusakan.<br />
Korban banjir bandang di Wasior pun saat ini, sangat membutuhkan bantuan tenaga medis. Pasalnya, korban yang mengalami luka parah cukup banyak sementara jumlah tenaga medis yang ada (dirasakan) masih kurang. Alhasil, penambahan tenaga medis sangat diperlukan. Selain tenaga medis, bantuan lain semisal obat-obatan, air mineral dan bahan makanan juga sangat dibutuhkan. Bahkan bantuan tenaga medis dan obat-obatan yang diturunkan semalam, tidak mampu melayani banyaknya warga Wasior yang menderita luka-luka akibat banjir tersebut..<br />
Dari musibah banjir bandang tersebut, Kepala Pelaksana Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Papua Barat Decky Ampnir mengatakan, pihaknya telah diperintahkan Gubernur Papua Barat,Bram O Atururi untuk tetap berada di Wasior untuk mengkoordinir tanggap darurat. Peristiwa ini merupakan bencana yang sangat memprihatinkan semua orang dan perlu perhatian serius. Jajaran TNI/Polri mengirimkan personelnya untuk membantu proses evakuasi dan pembersihan di Wasior,Kabupaten Teluk Wondama,pasca diterjang banjir bandang,Senin (4/10) sekitar pukul 08.30 Wit. Keberangkatan,personel TNI/Polri ini dibagi dua gelombang. Pantauan Radar Sorong, gelombang pertama diberangkatkan dengan KRI Kalakay dari dermaga Fasharkan TNI-AL Manokwari. Ikut sejumlah personel TNI-AD dan TNI-AL. Sedangkan gelombang kedua,diberangkatkan 50 persenel polisi dari Polres Manokwari dan Brimob dipimpin Kabag Ops,AKP Yohanes Panyuwa dengan menggunakan kapal dari pelabuhan PPI (pangkalan pendaratan ikan) Sanggeng.<br />
Kepala Fasharkan TNI-AL Manokwari,Letkol Laut (T) Eko Sunaryo kepada wartawan,kemarin menyatakan,pada hari pertama telah dikirim 1 tim kesehatan dan sejumlah personel dipimpin langsung Dandim 1703 Letkol Kav Edward Sitorus. Dan,kemarin,kembali dikirim tim kesehatan dan personel TNI. ‘’Tim evakukasi dan tim pembersih,kita berangkatkan tadi pagi,’’ tukasnya.<br />
Sementara itu,aparat TNI/Polri dibantu warga sekitar bekerja keras membersihkan lumpur,kayu gelondongan serta bebatuan yang memenuhi dataran Wasior. Informasi yang diterima Radar Sorong, pemerintah pusat dari Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat akan meninjau lokasi banjir bandang yang melanda Wasior.</blockquote></div>Nur Jihanhttp://www.blogger.com/profile/00137689923184081792noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6246904648210044437.post-55588863243277923882010-10-05T08:45:00.000+07:002010-10-11T20:08:03.472+07:00Kisah Dua Tukang Sol<div class="post-title"></div><table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqLVy9BMVJs04HLWERnzfAeUAw2Zko1lRpswKH_n0nSkoW8caUGzx7lW327jvQ5dR3FFy45je5b5R3hLYbGKrwnlkuklhhXcNzaAl5nyqzaMuo7bk9F86iU6-SdfBdEMBepWEW40dCSHwF/s1600/sol-sepatu1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" ex="true" height="131" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqLVy9BMVJs04HLWERnzfAeUAw2Zko1lRpswKH_n0nSkoW8caUGzx7lW327jvQ5dR3FFy45je5b5R3hLYbGKrwnlkuklhhXcNzaAl5nyqzaMuo7bk9F86iU6-SdfBdEMBepWEW40dCSHwF/s200/sol-sepatu1.jpg" width="200" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">tukang sol</td></tr>
</tbody></table><div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">Mang Udin, begitulah dia dipanggil, seorang penjual jasa perbaikan sepatu yang sering disebut tukang sol. Pagi buta sudah melangkahkan kakinya meninggalkan anak dan istrinya yang berharap, nanti sore hari mang Udin membawa uang untuk membeli nasi dan sedikit lauk pauk. Mang Udin terus menyusuri jalan sambil berteriak menawarkan jasanya. Sampai tengah hari, baru satu orang yang menggunakan jasanya. Itu pun hanya perbaikan kecil.<span id="more-825"></span></div>Perut mulai keroncongan. Hanya air teh bekal dari rumah yang mengganjal perutnya. Mau beli makan, uangnya tidak cukup. Hanya berharap dapat order besar sehingga bisa membawa uang ke rumah. Perutnya sendiri tidak dia hiraukan. <br />
Di tengah keputusasaan, dia berjumpa dengan seorang tukan sol lainnya. Wajahnya cukup berseri. “Pasti, si Abang ini sudah dapat uang banyak nich.” pikir mang Udin. Mereka berpapasan dan saling menyapa. Akhirnya berhenti untuk bercakap-cakap.<br />
“Bagaimana dengan hasil hari ini bang? Sepertinya laris nich?” kata mang Udin memulai percakapan.<br />
“Alhamdulillah. Ada beberapa orang memperbaiki sepatu.” kata tukang sol yang kemudian diketahui namanya Bang Soleh.<br />
“Saya baru satu bang, itu pun cuma benerin jahitan.” kata mang Udin memelas.<br />
“Alhamdulillah, itu harus disyukuri.”<br />
“Mau disyukuri gimana, nggak cukup buat beli beras juga.” kata mang Udin sedikit kesal.<br />
“Justru dengan bersyukur, nikmat kita akan ditambah.” kata bang Soleh sambil tetap tersenyum.<br />
“Emang begitu bang?” tanya mang Udin, yang sebenarnya dia sudah tahu harus banyak bersyukur.<br />
“Insya Allah. Mari kita ke Masjid dulu, sebentar lagi adzan dzuhur.” kata bang Soleh sambil mengangkat pikulannya.<br />
Mang udin sedikit kikuk, karena dia tidak pernah “mampir” ke tempat shalat.<br />
“Ayolah, kita mohon kepada Allah supaya kita diberi rezeki yang barakah.”<br />
<br />
Akhirnya, mang Udin mengikuti bang Soleh menuju sebuah masjid terdekat. Bang Soleh begitu hapal tata letak masjid, sepertinya sering ke masjid tersebut. <br />
<a name='more'></a><br />
Setelah shalat, bang Soleh mengajak mang Udin ke warung nasi untuk makan siang. Tentu saja mang Udin bingung, sebab dia tidak punya uang. Bang Soleh mengerti,<br />
<br />
“Ayolah, kita makan dulu. Saya yang traktir.”<br />
Akhirnya mang Udin ikut makan di warung Tegal terdekat. Setelah makan, mang Udin berkata,<br />
“Saya tidak enak nich. Nanti uang untuk dapur abang berkurang dipakai traktir saya.”<br />
“Tenang saja, Allah akan menggantinya. Bahkan lebih besar dan barakah.” kata bang Soleh tetap tersenyum.<br />
“Abang yakin?”<br />
<br />
“Insya Allah.” jawab bang soleh meyakinkan.<br />
“Kalau begitu, saya mau shalat lagi, bersyukur, dan mau memberi kepada orang lain.” kata mang Udin penuh harap.<br />
“Insya Allah. Allah akan menolong kita.” Kata bang Soleh sambil bersalaman dan mengucapkan salam untuk berpisah.<br />
Keesokan harinya, mereka bertemu di tempat yang sama. Bang Soleh mendahului menyapa.<br />
“Apa kabar mang Udin?”<br />
<br />
“Alhamdulillah, baik. Oh ya, saya sudah mengikuti saran Abang, tapi mengapa koq penghasilan saya malah turun? Hari ini, satu pun pekerjaan belum saya dapat.” kata mang Udin setengah menyalahkan.<br />
Bang Soleh hanya tersenyum. Kemudian berkata,<br />
“Masih ada hal yang perlu mang Udin lakukan untuk mendapat rezeki barakah.”<br />
“Oh ya, apa itu?” tanya mang Udin penasaran.<br />
<br />
“Tawakal, ikhlas, dan sabar.” kata bang Soleh sambil kemudian mengajak ke Masjid dan mentraktir makan siang lagi.<br />
Keesokan harinya, mereka bertemu lagi, tetapi di tempat yang berbeda. Mang Udin yang berhari-hari ini sepi order berkata setengah menyalahkan lagi,<br />
“Wah, saya makin parah. Kemarin nggak dapat order, sekarang juga belum. Apa saran abang tidak cocok untuk saya?”<br />
“Bukan tidak, cocok. Mungkin keyakinan mang Udin belum kuat atas pertolongan Allah. Coba renungkan, sejauh mana mang Udin yakin bahwa Allah akan menolong kita?” jelas bang Soleh sambil tetap tersenyum.<br />
Mang Udin cukup tersentak mendengar penjelasan tersebut. Dia mengakui bahwa hatinya sedikit ragu. Dia “hanya” coba-coba menjalankan apa yang dikatakan oleh bang Soleh.<br />
“Bagaimana supaya yakin bang?” kata mang Udin sedikit pelan hampir terdengar.<br />
Rupanya, bang Soleh sudah menebak, kemana arah pembicaraan.<br />
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">“Saya mau bertanya, apakah kita janjian untuk bertemu hari ini, disini?” tanya bang Soleh.</div>“Tidak.”<br />
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">“Tapi kenyataanya kita bertemu, bahkan 3 hari berturut. Mang Udin dapat rezeki bisa makan bersama saya. Jika bukan Allah yang mengatur, siapa lagi?” lanjut bang Soleh. Mang Udin terlihat berpikir dalam. Bang Soleh melanjutkan, “<b>Mungkin, sudah banyak petunjuk dari Allah, hanya saja kita jarang atau kurang memperhatikan petunjuk tersebut</b>. Kita tidak menyangka Allah akan menolong kita, karena kita sebenarnya tidak berharap. Kita tidak berharap, karena kita tidak yakin.”</div>Mang Udin manggut-manggut. Sepertinya mulai paham. Kemudian mulai tersenyum.<br />
<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">“OK dech, saya paham. Selama ini saya akui saya memang ragu. Sekarang saya yakin. Allah sebenarnya sudah membimbing saya, saya sendiri yang tidak melihat dan tidak mensyukurinya. Terima kasih abang.” kata mang Udin, matanya terlihat berkaca-kaca.</div><div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">“Berterima kasihlah kepada Allah. Sebentar lagi dzuhur, kita ke Masjid yuk. Kita mohon ampun dan bersyukur kepada Allah.”</div><div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">Mereka pun mengangkat pikulan dan mulai berjalan menuju masjid terdekat sambil diiringi rasa optimist bahwa hidup akan lebih baik.</div>Nur Jihanhttp://www.blogger.com/profile/00137689923184081792noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6246904648210044437.post-15554316925105192612010-10-05T08:40:00.000+07:002010-10-11T20:11:08.688+07:00Afghan kembali di serang,,<table class="contentpaneopen"><tbody>
<tr><td class="contentheading" width="100%"></td><td align="right" class="buttonheading" width="100%"><a href="http://mediaumat.com/headline-news/as-kembali-bantai-warga-sipil-afghan/pdf" onclick="window.open(this.href,'win2','status=no,toolbar=no,scrollbars=yes,titlebar=no,menubar=no,resizable=yes,width=640,height=480,directories=no,location=no'); return false;" rel="nofollow" title="PDF"><img alt="PDF" src="http://mediaumat.com/templates/mu03/images/pdf_button.png" /></a> </td><td align="right" class="buttonheading" width="100%"><a href="http://mediaumat.com/index.php?view=article&catid=1%3Aheadline-news&id=1951%3Aas-kembali-bantai-warga-sipil-afghan&tmpl=component&print=1&layout=default&page=&option=com_content&Itemid=75" onclick="window.open(this.href,'win2','status=no,toolbar=no,scrollbars=yes,titlebar=no,menubar=no,resizable=yes,width=640,height=480,directories=no,location=no'); return false;" rel="nofollow" title="Print"><img alt="Print" src="http://mediaumat.com/templates/mu03/images/printButton.png" /></a> </td><td align="right" class="buttonheading" width="100%"><a href="http://mediaumat.com/index.php?option=com_mailto&tmpl=component&link=aHR0cDovL21lZGlhdW1hdC5jb20vaGVhZGxpbmUtbmV3cy9hcy1rZW1iYWxpLWJhbnRhaS13YXJnYS1zaXBpbC1hZmdoYW4=" onclick="window.open(this.href,'win2','width=400,height=350,menubar=yes,resizable=yes'); return false;" title="E-mail"><img alt="E-mail" src="http://mediaumat.com/templates/mu03/images/emailButton.png" /></a> </td></tr>
</tbody></table><table class="contentpaneopen"><tbody>
<tr><td class="createdate" valign="top"></td></tr>
<tr><td valign="top"><strong><img align="right" border="0" height="190" src="http://mediaumat.com/images/pasukan%20as.jpg" width="286" /> </strong>Sebuah serangan udara pimpinan AS telah menewaskan sedikitnya 15 orang di timur laut Afghanistan di tengah protes warga akibat meningkatnya jumlah korban sipil di negara yang sedang dilanda perang itu.<br />
<br />
Sebagaimana dilaporkan Press TV, Jumat (1/10), aliansi militer pimpinan AS mengatakan serangan udara itu terjadi di Provinsi Kunar, dekat perbatasan dengan Pakistan.<br />
<br />
Para pejabat Afghanistan telah berulang kali meminta pasukan asing untuk mengakhiri serangan udara yang menyebabkan <br />
<a name='more'></a>jatuhnya korban sipil. Namun bagaimanapun pasukan pimpinan AS ini menyatakan bahwa target mereka adalah kelompok militan.<br />
<br />
Jatuhnya korban sipil di tangan pasukan asing telah secara dramatis telah meningkatkan sentimen anti-Amerika di Afghanistan. (IRIB, 2/10/2010)</td></tr>
</tbody></table>sumber: mediaumat.comNur Jihanhttp://www.blogger.com/profile/00137689923184081792noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6246904648210044437.post-40648468887088110612010-09-28T08:38:00.000+07:002010-10-11T20:15:30.433+07:0010 alasan knapa kudu berdoa dengan tekun<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijB2ad7yRkNpPHGZcY5Y0ZKlXEzzqfQBXdXKVVfNGKihyphenhyphenFMogE_K_PacgAlPwlGTWt-EEyosEhrqHr0halC8x8iVHr2PJmrH5eTD8SmUxKXnI7WaeJ2TOCfQmvZOX-LCU4S9GTy_Olmz4R/s1600/gbr-ank-berdoa1.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; cssfloat: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" ex="true" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijB2ad7yRkNpPHGZcY5Y0ZKlXEzzqfQBXdXKVVfNGKihyphenhyphenFMogE_K_PacgAlPwlGTWt-EEyosEhrqHr0halC8x8iVHr2PJmrH5eTD8SmUxKXnI7WaeJ2TOCfQmvZOX-LCU4S9GTy_Olmz4R/s200/gbr-ank-berdoa1.jpg" width="168" /></a></div>1. Mengurangi daya stress yang ditimbulkan oleh beraneka ragam persoalan hidup yang kita alami mereka yang suka malas berdoa akan lebih mudah untuk mengalami stress<br />
2. Menurunkan tingkat emosi atau kemarahan mereka yang lebih sering berdoa akan lebih mampu mengendalikan diri dalam hal emosi dan kemarahan mereka yang sedang mau marah dan kemudian berdoa niscaya emosinya menjadi stabil<br />
3. Mengurangi bahkan menghilangkan rasa putus asa mereka yang tekun berdoa akan memiliki kemampuan lebih untuk tidak mudah putus asa saat berada dalam kegagalan dibanding mereka yang jarang bahkan sama sekali malas berdoa<br />
4. Meningkatkan ketegaran hati mereka <br />
<a name='more'></a>yang lebih tekun berdoa akan lebih tegar menghadapi peristiwa-peristiwa yang terjadi di luar yang dikehendakinya bahkan peristiwa pahit sekalipun<br />
5. Meningkatkan daya tahan tubuh dari penyakit-penyakit yang disebabkan gangguan psikis dengan ketekunan dalam berdoa, seseorang akan memiliki daya tahan secara fisik karena mampu untuk menghadapi dan menjalani kehidupan dengan segala peristiwanya dalam terang Kehendak Allah, sehingga tubuh tidak menjadi mudah lemah karena beban pikiran dan pekerjaan (bhs Jawa Nrimo)<br />
6. Membuat orang menjadi lebih terbuka terhadap kelemahan dan kekurangan sesama mereka yang tekun berdoa dengan baik memiliki sikap yang lebih terbuka terhadap sesamanya karena ia akan terbantu dalam doa-doanya untuk menyadari juga kelemahan-kelemahan nya sendiri<br />
7. Meningkatkan daya cinta kasih kepada diri sendiri dan orang lain ketekunan dalam doa membuat seseorang memiliki relasi intim dengan Tuhan Allah. Allah sendiri adalah kasih maka mereka yang tekun berdoa niscaya memiliki daya cinta kasih yang lebih kepada diri sendiri dan sesamanya. Mereka yang terjerumus dalam narkoba pastilah orang yang tidak tekun berdoa karena tidak mampu mencintai dan mengasihi diri sendiri<br />
<br />
8. Meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan diri. Seseorang yang dalam hidupnya tekun untuk berdoa akan memiliki kekuatan dan kemampuan untuk mengembangkan diri dengan lebih maksimal, karena ia akan semakin memahami talenta-talenta yang Tuhan berikan dan bagaimana seharusnya dikembangkan<br />
9. Menjadikan yang tidak baik menjadi baik setiap orang yang tekun berdoa akan memiliki kemampuan untuk merubah yang tidak baik menjadi baik, dibandingkan mereka yang malas berdoa justru menjadikan yang baik menjadi buruk<br />
10. Layak menerima keselamatan. Dengan berdoa tekun seseorang mendapatkan kesempatan untuk semakin kuat dan bahkan karena relasinya yang baik dengan Allah selagi di dunia ini ia juga akan mengalami yang sama kelak di keabadianNur Jihanhttp://www.blogger.com/profile/00137689923184081792noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6246904648210044437.post-33733211623497336182010-09-22T07:51:00.000+07:002010-09-22T07:51:40.535+07:00Cara menghadapi penyakit LalaiKelalaian dalam melaksanakan tugas sering menimbulkan kekecewaan terutama bagi pihak yang dirugikan, bagaimana dengan anda, bila menghadapi bawahan yang sering lalai dalam tugasnya?<br />
Pemimpin yang baik harus mengerti dan paham bagaimana cara menghadapi jenis-jenis kelalaian tersebut.<br />
<br />
1.<i> Kelalaian karena lemahnya kemampuan</i><br />
Biasanya kelalaian seperti ini bukan karena kesengajaan ataupun keteledoran, tetapi karena kurangnya kemampuan dari si pelaksana, cara yang tepat adalah dengan menyampaikan secara jelas kekurangannya dan membantu meluruskannya dengan model bimbingan atau konseling. Harus dipastikan kemampuan dari si pelaksana semakin meningkat untuk menghindari kelalaian berulang.<br />
<i>2. Kelalaian karena lupa namun tidak sering (kecelakaan).</i><br />
Bila kelalaian sangat jarang terjadi dan suatu saat terjadi bukan karena kurangnya kemampuan, maka tindakan yang perlu diambil adalah memperingatkan, namun tidak terus menerus tetapi sambil lalu agar si pelaksana tidak terlalu sibuk mencari-cari alasan yang akhirnya justru menimbulkan dendam kepada si pemimpin<i> </i>karena kelalaian seperti ini muncul bukan karena kemampuan ataupun kesengajaan tetapi hal-hal yang bersifat accident ( kecelakaan ).<br />
<a name='more'></a><br />
3. <i>Kelalaian yang sering dan berulang.</i><br />
MEnghadapi kelalaian seperti ini, perlu diambil sikap yang menuntut tanggungjawab si pelaksana, dan harus diberikan perhatian penuh, agar kelalaian yang disengaja itu tidak berulang, di sini sudah harus diterapkan <i>punishment</i> ( hukuman ).<br />
<br />
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu meluruskan kesalahan dan membatasi sikap menuntut pertanggungjawaban, tanpa melempar beban kesalahan kepada bawahannya.<br />
<br />
Ketika meminta pertanggungjawaban dari sebuah kesalahan yang dilakukan bawahan, maka pemimpin harus memperhatikan dua hal:<br />
<br />
Pertama; Mencari kebenaran sebelum pertanggungjawaban, karena terkadang kesalahan terlihat lebih besar dari bentuk aslinya, mencari kebenaran dapat memperjelas jenis dan bentuk kesalahan, sehingga penanganannya dapat tepat sasaran.<br />
Kedua; Melupakan kesalahan masa lalu, siapa yang mau kesalahan masa lalunya terus diungkit? karena itu merupakan sebuah luka, agar tidak menjadi penghilang semangat bagi mereka yang telah melakukan kesalahan tersebut dari tindakan perbaikan diri.Nur Jihanhttp://www.blogger.com/profile/00137689923184081792noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6246904648210044437.post-3056767352869807052010-09-22T07:47:00.002+07:002010-10-13T21:10:11.361+07:00BiJi beNihAlkisah di sebuah kerajaan, seorang Raja memanggil ke 3 putranya, ia mengatakan kepada ketiga putranya bahwa ia akan segera mewariskan tahtanya, namun ia ingin ketiga putranya membuktikan terlebih dahulu kepadanya bahwa mereka mampu untuk memimpin negaranya...<br />
<div style="border: medium none;">"Pergilah kalian ke daerah yang sudah aku tentukan, lalu bawalah benih ini untuk kalian tanam, setelah 1 tahun kedepan tolong sampaikan hasilnya kepadaku, mereka yang paling memuaskan hasilnya akan kujadikan penggantiku"</div><div style="border: medium none;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_-JyIUNRlXrHJ8NddfNIrQzNTWUW6GOiMtP2aUPdQyo8JIo5PvWAeAMdt-i_-PhGjeUp3evRUgOwEVOyL5k0ceUqzBFz07JXrhwUvoe0HpdFQzBemgPkXFODwh-8vy7WTfnzgb6UckRa4/s1600/biji2jx7.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="133" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_-JyIUNRlXrHJ8NddfNIrQzNTWUW6GOiMtP2aUPdQyo8JIo5PvWAeAMdt-i_-PhGjeUp3evRUgOwEVOyL5k0ceUqzBFz07JXrhwUvoe0HpdFQzBemgPkXFODwh-8vy7WTfnzgb6UckRa4/s200/biji2jx7.jpg" width="200" /></a></div>Akhirnya ketiga putra raja tersebut segera menuju daerah yang sudah di perintahkan oleh sang Raja, lalu setahun kemudian kembalilah ketiganya dengan membawa hasil panen buah-buahan yang melimpah.</div>"Bagaimana hai putra sulungku apakah hasilnya?"<br />
Dengan bangganya sang putra sulung menyampaikan sebuah kereta penuh buah, " ini ayahanda, hasil dari usaha hamba, dari benih yang ayahanda berikan"<br />
Tak lama kemudian putra keduapun menyampaikan berkotak-kotak buah dengan senyum penuh kemenangan, " lihatlah ayah, ini buah-buahku lebih besar dan ranum".<br />
<a name='more'></a><br />
Tibalah dengan si bungsu, wajahnya nampak penuh ketakutan , sang Raja bertanya,"Mana hasilmu hai putraku?"<br />
"Maafkan putramu ini wahai ayah, benih-benih yang ayahanda berikan sudah kucoba kutanam dan kuberi pupuk, namun entah kenapa tidak tumbuh, hamba sudah berusaha namun ternyata tidak tumbuh bahkan tunaspun tidak, ampuni anakmu yang telah gagal ini.."<br />
Sang Raja tesenyum,"Tidak, sesungguhnya kamulah yang pantas menjadi raja, karena seharusnya benih-benih tersebut tidak akan tumbuh karena aku telah merebusnya terlebih dahulu, karena kejujuranmu maka engakulah yang layak untuk menggantikanku" <br />
<br />
Sebuah pelajaran kejujuran yang seharusnya menyertai kita, menyertai langkah kehidupan kita, sehingga yakinlah bahwa ketidak jujuran akan membawa kita kepada kegagalan..Nur Jihanhttp://www.blogger.com/profile/00137689923184081792noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6246904648210044437.post-89751564715345747482010-09-17T17:19:00.000+07:002010-09-22T07:43:54.826+07:00MuDik.. auw..,,wah2,, sengaja jdul ni saya buat kayak gni, soalnya selama perjalanan mudik<br />
saya mblelenger denger lagunya Rhoma Irama yang jdulnya Judi..,,auww.. hehe..<br />
<br />
<br />
Mudik kali ini saya ke madura,,karena pada tahun2 sebelumnya saya tetap mudik ke madura,,heehhe<br />
owh iya,, perlu saya ceritakan sebelumnya sekeluarga mudik pada H+2,sebenernya rencana berangkatnya pada sore hari. namun karna swatu hal mudik jdi di undur jadi malam hari,,jadilah perjalanan malam yang menyenangkan,,di temani jalanan kota malang yang MACET sampai kecamatan Singosari,,anaehnya di porong gak ada kemacetan yang berarti ALIAS LANCAR jaya...<br />
<br />
perjalanan kali ini saya bela-belain gak tidur lohh,,takutnya ntar Ayah saya yang lgi nyupir kbablasan ngantuk gmn??wah bisa berabe kan jdnya.<br />
<br />
nyampe di madura kota sumenep pulau Poteran kec Talango desa.....(apa ya..,namanya??)<br />
rasa Senang n PUYENG menyelimuti,,,hhe<br />
pgen tiduu....rrrrrrrrr<br />
akhirnya tidur juga,,,<br />
kgiatan yang saya lakukan di sana ga terlalu banyak,,<br />
yah..cm silaturahim, makan, tidur, ke pantai...,,dst<br />
<br />
dan..., tak terasa sudah wktunya perjalan ke Rumah segera dimulai,,(H+5)<br />
serasa bentar bangeet deh..<br />
ya gapapalah..,,yang penting bentar mengandung makna<br />
ya..uda,, gtu ja crita mudik kali ini,,<br />
Tunggu kisah saya yang brikutnya,,,Hhaa..Nur Jihanhttp://www.blogger.com/profile/00137689923184081792noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6246904648210044437.post-25852077146322125442010-09-01T20:47:00.000+07:002010-09-22T07:44:05.807+07:00Sungguh AKu Inngin MaSuk Surga..<em>sungguh aku </em><br />
<em>ingin masuk surga </em><br />
<em>tak ingin neraka</em><br />
<em>yang menyala.....</em><br />
<em>......................</em><br />
<em>berpakaian Islami</em><br />
<em>walau dilarang mami</em><br />
<em>namun Allah ttap di hati........</em><br />
<br />
Penggalan lagu ini jadi mengingatkanku pada masa2<em> asrama</em> yang banyak suka dan dukanya,,,<br />
walaupun aku ga tau spa pncipta lagu ini,,tapi aku masihh inget bgd spa dlu yang sring nyanyiin lagu ini..<br />
kamar 3.....,haha..<br />
<br />
lagu ini nancep banget di pikiranku,,maknanya itu lhoo..<br />
wihh, wez pko.e hbad lah...Nur Jihanhttp://www.blogger.com/profile/00137689923184081792noreply@blogger.com0